KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis
panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmah,
taufiq serta hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Mengapa Produsen Membuat Segmentasi” yang merupakan
salah satu tugas pertama dari mata kuliah Perilaku Konsumen.
Dalam tugas makalah ini
mendifinisikan tulisan, latar belakang, tujuan, manfaat bagi pembaca, membuat
kesimpulan, dan saran dalam makalah. Serta disusun berdasarkan dengan
materi-materi yang ada dan berdasarkan kejadian serta aktifitas masyarakat
Indonesia pada setiap harinya. Materi-materinya dibuat sedemikian ringkas agar
bertujuan pembaca nantinya bisa lebih cepat memahami makna dari sebuah
perhatian dari negara Indonesia.
Penulis menyadari bahawa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangannya. Dan penulis
pun berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi semua, dan
akhir kata penulis berharap bahwa yang akhirnya nanti makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca yang membacanya.
Jakarta,
30 September 2014
Penulis
PEMBAHASAN
Pada kali
ini penulis membahas materi tentang “Mengapa produsen membuat segmentasi”. Menurut
Nugroho J. Setiadi, SE., MM. “Sementasi adalah proses menempatkan konsumen
dalam sub kelompok di pasar produk, sehingga para pembeli memiliki tanggapan
yang hampir sama dengan strategi pemasaran dalam penentuan posisi perusahaan”.
Sedangkan menurut Swastha & Handoko (1997)
mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat
heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
ISI
Setiap harinya kebutuhan manusia
akan barang dan jasa pada dasarnya berbeda-beda, serta mempunyai variasi yang
berbeda-beda pula setiap harinya. Maka dari itu setiap produsen memiliki cara
tersendiri untuk memuaskan para kebutuhan konsumen sehari-hari, dan dari
sinilah setiap produsen mengelompokkan setiap produk yang akan dipasarkan
nantinya dan ini yang dimaksud dengan segmentasi. “Segmentasi adalah proses
mengkotak-kotakkan pasar yang heterogen ke dalam potensial customer yang
memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang memiliki respon
yang sama dalam membelanjakan uangnya”. (Renald Kasali, 2003 : 56).
Setiap pembelian yang dilakukan
oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari akan dipengaruhi
akan beberapa faktor diantaranya yaitu variabel internal (persepsi, sikap,
kepribadian, gaya hidup) dan variabel eksternal (situasi, budaya, kelompok,
rujukan, dan lain-lain). Dengan adanya pemahaman variabel tersebut, maka
diharapkan pemasaran dapat menggunakan variabel dengan mengembangkan strategi
pemasaran. Dengan membuat strategi segmentasi maka secara otomatis telah hal
yang paling penting dalam memahami perilaku konsumen, sehingga memungkinkan
untuk menentukan pasar sasaran dan memposisikan produk dengan proses komunikasi
yang baik kepada konsumen.
Dalam segmentasi pasar terdapat
konsep segmentasi yang biasa digunakan oleh pasar. Dalam konsep ini pasar biasa
menggunakan strategi STP yang mana biasa digunakan untuk memahami perilaku
konsumen dalam kebutuhan sehari-hari. Dalam pemasaran strategi merupakan hal yang paling
dalam mnentukan langkah pertama yang harus dilakukan dalam perumusan strategic marketing. Karena itu pentingnya
peran strategi, perumusannya dilakukan pada level strategic business unit (SBU) dari sebuah perusahaan. Strategi ini
dalam Legacy Marketing terdiri dari
tiga elemen, yaitu Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP). Dalam ketiga
point tersebut dalam menentukan strategi segmetasi tidak ada yang boleh
terlewati sedikit pun agar pada hasil akhirnya nanti pun sesuai dengan harapan
yang diinginkan pemasar. Adapun beberapa tahapan segmentasi menurut (Kotler
, 2003), yaitu :
1. Survey Stage
Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik
melalui focus group discussion atau
dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh
keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku mahasiswa Program Magister
Manajemen (MM) . Dengan adanya gambaran awal tentang preferensi konsumen
peneliti dapat menggali lebih lanjut dengan menggunakan kuesioner.
2. Analysis Stage
Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi
yang telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan
analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi
kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui
kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan
karakteristik.
3. Profiling Stage
Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil
masing-masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan
masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi,
manfaat atau nilai yang diharapkan dari sebuah program MM, kemudian
masing-masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol
(Fanggidae, 2006).
Setelah mengetahui tahapan-tahapan yang harus dilakukan
dalam strategi segmentasi pasar, lalu menerapkan dengan cara langkah-langkah
dalam proses segmentasi pasar sebagai berikut :
·
Menentukan
batas pasar.
·
Memutuskan
variabel segmentasi yang akan digunakan.
·
Mengumpulkan
dan menganalisis data segmentasi.
·
Mengembangkan
profil tiap-tiap segmen.
·
Mendidik
segmen-segmen yang dilayani.
·
Merancang
rencana pemasaran.
Segmentasi biasa disebut sebagai mapping
strategy, karena di sini kita melakukan pemetaan pasar. Pemetaan ini
merupakan proses yang kreatif, karena pasarnya sebenarnya sama, namun cara
pandang kita terhadap pasar itulah yang membedakan kita dengan pesaing.
\
Tahapan menentukan pasar
sasaran adalah sebagai berikut :
Adapaun model STP yang dibentuk sbb :
|
|
|
Ada beberapa wilayah geografi ini atau beroperasi
di semua wilayah tetapi lebih memperhatikan kebutuhan dan keinginan yang
dijumpai, salah satunya ialah Varibel Demografis. Dalam segementasi demografis
membagi menjadi beberapa kelompok pasar berdasarkan pada variabel seperti umur,
jenis kelamin, ukuran keluarga, dauh kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan,
agama, ras, pendidikan, dan kebangsaan. Pada segmentasi demografis ini
merupakan segmentasi yang paling banyak digunakan dalam pemasaran karena pada
variabel demografi lebih mudah diukur daripada variabel lainnya, berikut adalah
keterangan dari variabel tersebut :
a. Umur dan tahap daur ulang.
Kebutuhan
dan keinginan konsumen selalu berubah-ubah sesuai dengan pertumbuhan usia
setiap manusia.
b. Jenis Kelamin.
Jenis
segmentasi ini menjadi pasar kelompok yang berbeda berdasarkan pada jenis
kelamin
c. Pendapatan.
Segmentasi
pendapatan membagi pasar menjadi kelompok pendapatan yang berbeda.
d. Multivariasi.
Segmentasi demografi
multivariasi adalah segmentasi pasar dengan menggabungkan dua atau lebih
variabel demografi.
Variable Psikografi
Segmentasi psikografi
membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas
sosial, gaya hidup atau kepribadian.
a. Kelas sosial
Menunjukan bahwa kelas sosial mempunyai pengaruh kuat pada pemilihan
dalam mobil, pakaian, parabot rumah tangga, kebiasaan membaca, dan pedagang
pengecer.
b. Gaya hidup
Minat manusia dalam berbagai barang dipengaruhi oleh gaya hidupnya dan
barang yang mereka beli mencerminkan gaya hidup tersebut.
c. Kepribadian
Pemasar juga mempergunakan variable kepribadian untuk segmentasi pasar,
memberikan kepribadian produk mereka yang berkaitan dengan kepribadian
konsumen.
Variabel tingkah laku
Segmentasi tingkah laku
mengelompokan pembeli berdasarkan pada pengetahuan sikap, penggunaan atau
reaksi mereka pada suatu produk.
a. Kesempatan
Pembeli dapat di kelompokan menurut kesempatan ketika mereka mendapat ide
untuk membeli, bebenar-benar membeli atau menggunakan barang yang dibeli.
b. Manfaat yang dicari
Membagi pasar menjadi kelompok menurut beraneka manfaat yang di cari
konsumen dari produk.
c. Tingkat pemakaian
Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah,
dan berat. Jumlah pengguna berat sering kali hanya presentase kecil dari
seluruh pasar, tetapi menghasilkan presentase yang tinggi dari seluruh
pemilihan.
d. Status loyalitas
Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas
mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal mereka selalu membeli satu macam
merek.
Disamping itu , ada cara
segmentasi yang lain yaitu dengan menggunakan perilaku konsumen yang telah menggunakan
produk. Pemasar dapat mengidentifikasi konsumen berdasarkan prilaku konsumen
seperti:
a. Merek yang digunakan
b. Loyalitas merek
c. Pengguna katagori produk
d. Tingkat penggunaan
Contoh produk segmentasi
demografi pada variabel jenis kelamin misalnya dahulu sabun muka bermerek pons
hanya di gunakan oleh kaum wanita saja , namun pada saat ini banyak produsen
membuat sabun muka untuk wanita dan pria. Sebuah merek yang di buat khusus
untuk membersih wajah agar lebih terlihat bersih dan bersinar.
KESIMPULAN
Kenapa produsen melakukan segmentasi pasar, supaya mengetahui
di mana nantinya barang yang mereka sudah produksi mampu diterima masyarakat
banyak,dan mampu menembus pasar konsumen,sehingga pembagian segmen-segmen
tersebut perlu supaya nantinya sebelum produk atau barang yang dihasilkan
diluncurkan produsen sudah mengetahui produk nya akan melalui segmen-segmen
mana yg sudah diatur pembagian serta tingkatan-tingkatan pemasaran yang akan
dilakukan produsen dan juga mensegmentasikan pasar konsumen berdasarkan yang
disebutkan diatas berdasarkan Survey Stage, Analysis Stage, maupun Profiling Stage tidak mungkin nantinya kalau barang sudah dipasarkan produsen
tidak mengetahui barang mereka nantinya akan dipasarkan kemana dan barang
mereka tidak laku oleh karna tidak melakukan segmentasi pasar tanpa melalui
prosedur dan segmentasi yang jelas dan terukur, maka dari itu segmentasi pasar
berguna bagi produsen untuk membagi segmen-segmen tersebut
DAFTAR PUSTAKA
http://erenmikasa.wordpress.com/2013/10/03/prosedur-dan-proses-segmentasi-pasar/
(diakses pada tanggal 2 Oktober 2014).